Rabu, 29 Februari 2012

Gairah Yanti 14

Sebelumnya saya memperkenalkan diri saya seorang executive muda berumur tigapuluhan tahun. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1985 yang lalu dikala saya masih berpacaran. Pada saat itu saya mulai melakukan wakuncar setiap berakhir minggu dan akhirnya saya mengetahui bahwa saya memiliki calon kakak ipar yang bahkan lebih menarik ketimbang calon isteri saya. Saya mulai berpikir untuk mengalihkan perhatian saya kepada calon kakak ipar dan ia pun mulai bereaksi. Dari sorot matanya ia memang juga tertarik kepada saya, bahkan selalu mau untuk diajak jalan-jalan bersama sekeluarga. Saya terus mengadakan pendekatan dengan dia kemana pun dia pergi, namun dengan tetap menjaga perasaan calon isteri saya. Sampai akhirnya sebelum

Rabu, 22 Februari 2012

" Kopi ginseng nak?

Bila ingatkan balik pengalamanku bersetubuh dengan pompuan ni.. aku teringat balik... saat-saat dimana kesucian terunaku telah tercemar. Korang mesti tak caya punya kalau aku bagi tau yang kali pertama aku main pantat pompuan masa umur aku dah 21 tahun..masa tu aku baru abis ITM.
Nak kata aku ni baik tak jugakle..tapi jahat aku camtu jela...setakat hisap ganja...sesekali togok air setan...tapi pompuan aku tak main.Bohongla kalau aku tak minat atau tak stim kat pompuan... tapi aku ni kira penyegan sikitle dengan pompuan...sikit je. Bukan tak pernah tackle awek...adala dua
kali dapat tangkap awek.....tapi dua-dua cabut...aku ingat pasal aku tak projek ngan dia orang kot?
Takpela...yang aku nak crita ni pasal janda abang aku atau pun bekas akak ipar aku... yang telah berjaya menodai aku dan mencemarkan kesucian teruna aku. Kalau ikutkan aku, berzina dengan akak ipar tu kira lebih jugale...tapi ...bila pikir balik...tak ape kot...dia pun dah jadi bekas bini abang aku...abang aku pun dah ceraikan dia dekat lapan tahun ...pasal dia tak nak dimadu bila abang aku kahwin lain dengan anak

Gairah Yanti 15

Aku memang ketagihan bermain cinta dengan wanita setengah baya alias STW. Ada lagi pengalaman nyata yang kualami. Pengalamanku menaklukkan kakak iparku yang pendiam dan agak religius. Entah setan mana yang merasuki diriku karena aku menjerumuskan orang baik-baik kedalam neraka nafsu.
Kejadiannya begini, suatu hari rumahku kedatangan tamu dari Padang. Uni yanti kakak tertua istriku. Dia datang ke Jakarta karena tugas kantor ikut seminar di kantor pusat sebuah bank pemerintah. Uni adalah kepala cabang di Padang, Uni menginap dirumah kami. Dari pada menginap di hotel, mendingan juga uang hotel disimpan buat beli oleh-oleh. Selama seminggu dia tinggal dirumahku. Dari istriku kutau kalau Uni Tati

Gairah Yanti 13

Saya seorang pria berumur 35 tahun. Istri saya satu tahun lebih muda dari saya. Secara keseluruhan kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, perempuan kelas II SMP (Nisa) dan bungsu laki-laki kelas 3 SD. Saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi. Sedangkan istri saya seorang wanita karier yang sukses di bidang farmasi. Kini dia menjabat sebagai Distric Manager. Kami saling mencintai. Dia merupakan seorang istri yang setia. Saya sendiri pada dasarnya suami yang setia pula. Paling tidak saya setia terhadap perasaan cinta saya kepada istri saya. Tapi tidak untuk soal seks. Saya seorang peselingkuh. Ini semua karena saya memiliki libido yang amat tinggi sementara istri saya tidak cukup punya minat di bidang seks. Saya menginginkan hubungan paling tidak dua kali dalam seminggu. Tetapi istri saya menganggap sekali dalam seminggu sudah berlebihan.
Dia pernah bilang kepada saya, “Lebih enak hubungan sekali dalam sebulan.”

Gairah Yanti 12

Kisah ini saya susun berdasarkan fakta yang saya dapat dari cerita pribadi salah seorang bekas teman karib semasa kuliah dulu. Ia baru saja menikah sekitar satu setengah tahun lamanya. Yanti nama temanku itu. Sementara suaminya bernama Prastyo. Kejadiannya bermula ketika Pras mendapat tugas luar kota dari kantornya, di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Pras memang biasanya dapat pergi tiga sampai empat hari. Seandainya pulang pun hanya beberapa jam saja, kemudian berangkat lagi. Sebagai seorang isteri, Yanti tidak dapat melarangnya, apalagi itu urusan kerja. Maklum, yang dilakukan itu ada kaitan dengan promosi terhadap diri Pras menjadi Area Sales Manager dalam waktu dekat. Yanti tentu saja merasa ikut senang